Laporan FBI mencatat ada banyak lowongan palsu yang meminta informasi personal korban sehingga mencapai kerugian $ 3,000.
Pencarian kerja merupakan masalah negara yang akan terus bertambah dan menjadi proses yang komplikasi. Ditambah kemunculan kriminal siber yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan ini membuat keadaan semakin memburuk. Dengan menyebarkan iklan lowongan kerja palsu yang mana sebenarnya memancing korban untuk memberikan informasi personalnya.
Tak jarang beberapa dari kita menerima pesan LinkedIn dari manajer perekrutan ataupun calon karyawan yang sedang mencari pekerjaan. Dan orang-orang di seluruh dunia meninjau situs tersebut atau semacamnya dan menganggapnya sebagai sumber terpercaya untuk mencari lowongan pekerjaan. Namun, bagaimana seandainya beberapa daftar lowongan tersebut ternyata merupakan iklan palsu? Dan bagaimana mereka menyamar sebagai manajer perusahaan tersebut untuk melancarkan skema penipuan mereka?
Seperti tidak cukup dengan ancaman job scams ini, masyrakat juga mengkhawatirkan tindakan phising melalui telepon, email, atau sms–pihak perusahaan yang terkait dengan penipuan ini harus segera bertindak dan senantiasa memantau informasi lowongan pekerjaan di internet yang mengatasnamakan perusahaan. Para cyber criminals ini akan terus menggunakan berbagai cara untuk menangkap target agar dapat dikirimkan uang atau mendapatkan informasi personal korban.
Masyarakat tidak tahu tentang keaslian lowongan pekerjaan yang mereka dapat dan lowongan palsu yang seharusnya diabaikan di internet. Apa yang membedakan keduanya?
Hari ini PusatSSL akan menginfokan tip-tipe lowongan kerja palsu dan scam perekrutan.
Job Scam – 10 Tipe Penipuan yang Perlu Diperhatikan
Scam lowongan kerja dan perekrutan muncul dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa pelaku akan berpura-pura bekerja pada suatu perusahaan kecil, atau sisanya akan mengaku sebagai manajer perusahaan besar. Dari model dapat-bekerja-di-rumah hingga posisi karyawan remote (jarak jauh) untuk perusahaan teknologi besar, hampir seluruh level perusahaan bisa masuk menjadi lingkup target di mata para pelaku ini. Pelaku penipuan ini menargetkan individu yang bersungguh-sungguh mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang.
Oleh karena itu hindari lowongan kerja palsu ataupun job scam dengan tipe di bawah ini menurut Alison Doyle di thebalancecareers.com :
- Scam laporan kartu kredit
Di sini, pemohon diminta untuk memberikan informasi pengenalan pribadi (PII – Personal Identifying Information) yang tujuannya untuk memeriksa kartu kredit. Yang mana dengan peluang besar, peminta ini dapat mencuri identitas pemohon dan menggunakannya untuk membuka akun baru atas nama pemohon.
- Aplikasi lowongan palsu
Penipuan ini menggunakan metode pengisian dengan formulir online untuk mengumpulkan informasi pribadi korban melalui aplikasi palsu. Mirip dengan aksi pencurian identitas.
- Memeriksa latar belakang korban
Tipe scam ini melibatkan perusahaan palsu yang meminta bayaran atas pemeriksaan latar belakang korban (seperti pengecekan riwayat hidup sebelum penempatan posisi) melalui visa atau mastercard pra-bayar.
- Kerja bayar deposit di depan
Job vacation persuasif yang sering kita lihat dengan persyaratan membayar sekian ratus ribu sudah dijamin bisa menjual produk banyak dan mendapatkan hasil 10x lipat setelahnya. Padahal nyatanya, kita tidak akan menemukan lagi uang tersebut.
- Scam software
Penipuan ini menyuruh korban untuk membeli program software yang nantinya akan diganti.
- Mengumpan dan Mengalihkan
Pada awalnya terdengar seperti tawaran yang ideal: Ini merupakan posisi berlevel yang akan membantu Anda mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang Anda untuk meningkatkan posisi Anda di perusahaan major X. Anda akan segera mendapatkan uang – kecuali Anda tidak tertarik, karena hal di atas merupakan posisi sales door-to-door.
- Material Pelatihan (Material Training)
Tipe penipuan dengan taktik menawarkan korban material/perlengkapan untuk training. Namun, apa yang diterima korban bukan’lah material training tersebut melainkan tagihan kasir yang harus dilunaskan oleh korban dengan dalih mendapatkan material yang sesungguhnya.
- Membayar Material Training Online
Sama seperti sebelumnya, pelaku akan meminta korban untuk membayar material training online karena persyaratan posisi. Biasanya pesan penawaran tersebut datang dari perusahaan sungguhan, namun ternyata itu adalah email palsu yang hampir mirip dengan yang asli.
- Penipuan deposite online
Hampir seluruh perusahaan membutuhkan informasi deposit kepada calon karyawan secara langsung – para kriminal mengetahui hal ini dan memanfaatkannya sebagai kesempatan mereka. Namun, untuk perusahaan resmi tidak akan membutuhkan informasi deposit tersebut sebelum calon diangkat sebagai karyawan dalam perusahaan dan kriminal ini akan mengklaim kebutuhan informasi deposit sebagai bagian dari interview.
- Percobaan Kerja
Korban akan dikatakan sebagai salah satu partisipan yang akan mengikuti briefing dalam masa trial untuk suatu perusahaan yang sah. Kemudian pelaku memberikan sebuah kontrak kerja kepada korban untuk diisi, dan tentu saja dengan mencantumkan bidang informasi personal korban (PII).
Jadi, dengan semua tipe di atas bagaimana cara pelaku melakukan aksinya?
Job Scam – Metode Aksi Penipuan Lowongan Kerja: Papan Iklan, Situs Website, Telepon, dan Email
Metode yang digunakan oleh pelaku tentunya berbeda-beda. Beberapa job scam menawarkan kerjaan palsu melalui postingan pada media sosial atau situs semacam Indeed yang menawarkan langusung lowongan kepada korban melalui pesan pribadi. Ada juga pelaku yang meningkatkan level aksinya dengan membuat situs palsu. Dan pelaku lainnya yang tidak ingin mengeluarkan cost tambahan, lebih memilih menelepon korban atau dengan mengirimkan email.
Job Scam – Membuat Website Manipulasi
Menurut laporan Internet Crime Complaint Center (IC3), para pelaku menciptakan website-website palsu yang mirip dengan aslinya agar terlihat seperti perusahaan sah.
Laporan tersebut menyatakan:
“Penipuan perekrutan karyawan sudah terjadi selang beberapa tahun ini, para cyber criminals muncul dengan dengan menggunakan situs palsu yang mirip dengan perusahaan aslinya dengan tujuan untuk memanen PII korban dan mencuri uang. Cara ini menunjukan penaikan kompleksitas keajahatan siber. Pelaku sering meminjamkan kredibilitas pada skema mereka dengan memasang iklan bersama perusahaan yang sesungguhnya. Ini memungkinkan mereka untuk menargetkan korban dari tingkat keterampilan dan pendapatan yang berbeda.”
Bayangkan bagaimana jika seseorang membuat situs palsu perusahaan Anda untuk memikat pengunjung ke jebakan mereka daripada beranda Anda. Mereka tidak hanya mencuri calon karyawan Anda, akan tetapi mereka juga akan merusak reputasi Anda.
Job Scam – Pelaku Menyamar Menjadi Personil Perusahaan
Apapun taktik yang mereka gunakan, para pelaku sangat suka menyamar sebagai personil perusahaan yang ditargetkan. Mereka berpura-pura menjadi semua orang, mulai dari rekrutan, HRD, bahkan manajer divisi. Beberapa pelaku mungkin bekerja sendirian dalam melakukan aksi mereka, namun ada sebagian yang bekerja secara tim untuk menjalankan skema penipuan yang sulit. Salah satunya akan mengaku sebagai bagian perekrutan dan kemudian menyerahkan korban ke “manajer perekrutan” yang seharusnya menempati posisi tersebut.
Beberapa pelaku sering melakukan aksi penipuan ini lebih jauh daripada dugaan untuk. Mereka dapat memilih untuk mengirimkan kontrak kerja dan meminta standar informasi pemohon – alamat, kartu SIM, Kartu Identitas, informasi deposit, dan lain-lain. Mereka pelaku juga mungkin membutuhkan biaya tambahan untuk alasan pemeriksaan latar belakang dan screening–tentu saja, mereka dengan senang hati membayar kembali dalam gaji pertama korban.
Tapi mengapa harus repot-repot begitu? Yang pasti, mereka ingin meyakinkan kepada korban bahwa mereka merupakan perusahaan yang sah, begitu juga dengan pekerjaan palsu mereka. Ini memudahkan mereka untuk menjerat banyak korban dan mengambil informasi PII atau menyuruh korban untuk membelikan sesuatu dengan kedok sebagai bagian dari persyaratan aplikasi. Apa yang dibeli oleh korban bisa merupakan kartu hadiah atau sertifikasi palsu dengan harga diskon.
Setelah pelaku berhasil meyakinkan korbannya dan mendapatkan informasi yang diinginkan, mereka akan meninggalkan korbannya dan tidak pernah muncul kembali.
Job Scam – Bagaimana untuk mengenali daftar lowongan kerja palsu?
Ada segelintir cara bagi Anda untuk mengidentifikasi job scam ini. Seperti yang didiskusikan beberapa waktu lalu, sudah jelas jika pada pelaku melakukan scam ini sering memintakan tipe informasi yang sama sebagai perusahaan sah. Namun, ada juga sejumlah indikator yang diinfokan IC3 yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi penipuan lowongan yang beredar.
- Interview tidak dilakukan secara pribadi atau melalui video call.
- Interview dilakukan melalui aplikasi telekonfrensi yang menggunakan alamat email daripada nomor telepon.
- Potensi perusahaan yang menghubungi korban melalui email non domain perusahaan dan aplikasi telekonfrensi.
- Perusahaan meminta kepada calon pekerja untuk membeli peralatan start up.
- Perusahaan yang meminta informasi kartu kredit kepada calon karyawan.
- Postingan lowongan yang muncul di papan iklan, namun tidak di website perusahaan.
- Bagain rekruitmen ataupun manajer tidak memiliki profil diri pada papan lowongan.
Kemudian tambahan iklan yang mengatakan jika mereka memiliki pekerjaan pemerintahan yang “tidak diungkapkan”.
Langkah apa yang diperlukan untuk melindungi perusahaan Anda dari aksi job scam?
Menghubungi pihak Penegak Hukum – Federal Trade Commission merekomendasikan pebisnis yang menjadi korban dari penyamaran job scam untuk segera melaporkan kejadian ini kepada FBI. Mereka juga menyarankan pebisnis meminta para job seeker untuk mem-forward seluruh email terkait hal ini ke Anti Phising Working Group (APWG).
Menyalurkan seluruh aplikasi ke situs perusahaan – Mendorong job seeker untuk mengaplikasikan permintaan lowongan hanya melalui situs perusahaan yang resmi. Apabila pebisnis mengepos lowongan pada papan iklan, pastikan untuk mengepos juga pada halaman situs perusahaan.
Tegaskan identitas pada situs perusahaan – Akan lebih baik apabila seluruh perusahaan besar ataupun pemula menggunakan sertifikat SSL/TLS pada website mereka. Karena jaminan identitas yang diberikan SSL/TLS tidak bisa digunakan oleh pada kriminal. Seperti nama perusahaan yang tampil pada URL, itu memerlukan legalitas bisnis yang hanya benar-benar dipegang oleh perusahaan asli. Dengan begini, para pencari kerja dapat mengetahui siapa identitas pebisnis tersebut dan bukan seorang penipu.
Pantau organisasi – Lakukan riset dan peninjauan terhadap situs job vacation seperti Indeed, Jobid, Jobstreet, dan situs major lainnya. Pastikan jika lowongan yang Anda berikan sesuai dan laporkan segera jika terdapat lowongan ganda palsu.
Infokan job seeker tentang scam – Apabila organisasi Anda merupakan korban dari job scam yang menyediakan lowongan kerja palsu, buatlah notifikasi pada situs Anda untuk memperingati pengguna atau job seeker lainnya terhadap aktivitas jahat tersebut.
Dengan begitu kemungkinan para kriminal untuk menipu menjadi sangat sempit dan tidak memakan korban lebih banyak lagi.